Pengikut

Senin, 26 April 2010

PENERAPAN IT DI BIDANG ACCOUNTING

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang signifikan dalam dunia bisnis. Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi informasi yang muncul, antara lain Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan Accounting Information System (AIS). Perkembangan teknologi informasi juga berpengaruh terhadap bidang akuntansi manajemen selaku bidang penghasil informasi dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Pengaruh tersebut dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan perusahaan.

1. PENDAHULUAN

Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi informasi disegala bidang. Hal ini telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat informasi.
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan
masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak software yang dapat digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi. Dibidang akuntansi, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji.
Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, dan satelit dalam berbagai aktivitas sarana berkomunikasi perusahaan. Teknologi informasi memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari tempat yang berjauhan dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah.
Manajemen organisasi harus tanggap pada perubahan lingkungan ini jika ingin organisasinya tetap dapat bertahan dan meningkat kinerjanya. Manajemen organisasi juga harus sensitif terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang mencakup informasi, peralatan teknik dan proses dalam mengubah input menjadi output. Selain itu, manajemen harus dapat memahami dengan baik peran sistem informasi dalam organisasi.
Perubahan lingkungan ini juga menuntut akuntansi manajemen sebagai suatu sistem informasi untuk menyediakan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka pengambilan keputusan manajemen.

2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA

Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat menjadi fasilitator dan interpreter. Semula teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan
data. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua
aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.
Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.
Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi informasi yang muncul, antara lain Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan Accounting Information System (AIS). Saluran komunikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi adalah standard telephone lines, coaxial cable, fiber optics, microwave systems, communications satellites, cellular radio and telephone. Sedangkan konfigurasi jaringan yang dapat dipakai untuk berkomunikasi adalah Wide Area Network (WAN), Local Area Network (LAN), dan Client/Server Configurations.
EDP adalah penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan
pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak dapat membantu pekerjaan pihak manajemen yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Sistem ini hanya bermanfaat untuk meningkatkan ketepatan waktu dan frekuensi penyajian laporan. Secara fundamental, EDP merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi dalam setiap organisasi. Istilah data processing (DP) sebenarnya sama dengan EDP.
MIS merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi pada manajemen level menengah. MIS mengakui adanya kenyataan bahwa para manajer dalam suatu organisasi membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan dan bahwa sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi para manajer.
DSS adalah suatu sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir, maka DSS membutuhkan penggunaan model-model keputusan dan database khusus yang berbeda dengan sistem DP. DSS diarahkan pada penyediaan data yang nyata, khusus, dan informasi yang tidak rutin yang diminta oleh manajemen. DSS dapat digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS juga dapat membantu mengubah proses bisnis, dimana umumnya manajer membuat semua keputusan, namun dengan adanya teknologi informasi seperti decision support tools , access database, dan modelling software, pengambilan keputusan menjadi bagian setiap orang.
ES merupakan sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang
menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan penggunaan model-model keputusan manajemen dan database khusus. Tidak seperti DSS, ES juga membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference engine.

Jika DSS membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, maka ES
membuat keputusan tersebut.
EIS merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan dengan kebutuhan manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam proses pengambilan keputusan strategik. Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem yang menyediakan informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.
Penggunaan teknologi informasi pada aktivitas perusahaan seperti pada value
chain dapat menghasilkan beberapa keuntungan, seperti penghematan biaya, percepatan waktu operasi, peningkatan produktivitas, percepatan waktu pengiriman barang dan jasa kepada pelanggan, serta peningkatan nilai barang dan jasa yang tinggi pada pelanggan.
Salah satu teknologi informasi yang tidak kalah pentingnya adalah pemakaian Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah komunikasi antar komputer dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal. mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis dalam format terstruktur antara berbagai patner bisnis dalam suatu organisasi. Dengan EDI, dokumen yang diterima dapat memerintahkan komputer secara otomatis. EDI yang terintegrasi memberikan peluang pada manajer untuk berkonsentrasi penuh pada pengambilan keputusan strategik dan meningkatkan kemampuan dalam pengendalian beberapa aktivitas.
Teknologi akan terus berkembang. Teknologi informasi yang kuat akan menjadi competitive edge bagi perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier. Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

3. PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP BIDANG AKUNTANSI MANAJEMEN

Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang memproses input sehingga menghasilkan output untuk mencapai tujuan khusus manajemen. Proses adalah inti dari sistem informasi akuntansi manajemen. Proses dapat dijelaskan oleh aktivitas seperti pengumpulan, (collecting), pengukuran (measuring), penyimpanan (storing ), analisis (analysis ), pelaporan (reporting ), dan pengelolaan (managing) informasi. Output yang dihasilkan dapat berupa laporan khusus, biaya produksi, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, bahkan komunikasi personal.
Sistem informasi akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan utama, yaitu
(1) untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perhitungan biaya jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen,
(2) untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan yang berkesinambungan, serta
(3) untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan ini mengungkapkan bahwa manajer dan pengguna lainnya membutuhkan informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui bagaimana cara menggunakannya.

Informasi akuntansi manajemen dapat membantu manajemen mengidentifikasikan
suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen, meliputi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Lebih jauh lagi, kebutuhan akan informasi tidak terbatas pada organisasi manufaktur, tetapi juga mencakup organisasi dagang dan jasa.

Lingkungan ekonomi yang dihadapi banyak perusahaan dewasa ini telah menuntut adanya pengembangan terhadap praktek-praktek akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Tekanan persaingan global telah mengubah lingkungan ekonomi. Perubahan ini menyebabkan terciptanya lingkungan baru pada bidang akuntansi manajemen, setidak-tidaknya untuk sejumlah besar organisasi. Karena lingkungan berubah, maka akuntansi manajemen tradisional tidak digunakan lagi.
Faktor-faktor kunci perubahan ini adalah
(1) orientasi kepada pelanggan,
(2) perspektif lintas fungsional,
(3) persaingan global),
(4) manajemen mutu total (TQM),
(5) waktu sebagai unsur kompetitif,
(6) kemajuan dalam teknologi informasi,
(7) kemajuan lingkungan manufaktur,
(8) pertumbuhan dan deregulasi dalam industri jasa, dan
(9) manajemen berdasarkan aktivitas (ABM).

Ada dua kemajuan yang signifikan berhubungan dengan teknologi informasi. Yang pertama erat kaitannya dengan manufaktur yang terintegrasi dengan komputer (Computer-Integrated Manufacturing = CIM). Dengan proses produksi terotomatisasi, komputer digunakan untuk memonitor dan mengendalikan berbagai operasi. Dengan penggunaan komputer, sejumlah besar informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajer dengan segera. Apa yang sedang terjadi di bagian produksi dapat diketahui dengan segera pula. Sekarang sudah dimungkinkan untuk memantau produk secara terus menerus ketika mereka bergerak menuju pabrik dan mencatat berbagai hal pada saat yang sama, seperti

biaya unit yang diproduksi, bahan yang digunakan, sisa, dan biaya produksi.
Hasilnya adalah suatu sistem informasi yang secara terpadu mengintegrasikan data proses produksi dengan pemasaran dan akuntansi.
Otomatisasi tersebut dapat meningkatkan kuantitas dan kecepatan informasi. Karena manajer memanfaatkan nilai sistem informasi yang lebih kompleks, maka mereka harus memiliki akses data dari sistem dan mampu memilah serta menganalisisnya secara cepat dan efisien. Di lain pihak, ini mengimplikasikan bahwa alat-alat untuk analisis harus andal.
Kemajuan kedua adalah ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan, seperti ketersediaan komputer personal (PC), software, dan paket-paket grafis yang memudahkan pengguna (user friendly ). Komputer personal berfungsi sebagai penghubung komunikasi ke sistem informasi perusahaan, sedangkan software dan paket grafis memberikan manajer kemampuan analitis untuk menggunakan informasi tersebut. Alat bantu PC dan software tersedia bagi manajer dari semua jenis organisasi. PC dan software yang mudah pengoperasiannya memungkinkan manajer melakukan lebih banyak analisis dan mengurangi ketergantungannya pada departemen sistem informasi yang tersentralisasi. Jika sebuah PC juga bertindak sebagai suatu terminal dan dihubungkan ke database organisasi, maka manajer dapat mengakses informasi dengan cepat dan menyiapkan lebih banyak laporannya. Akuntan manajemen sekarang lebih fleksibel merespon kebutuhan manajerial untuk aktivitas kalkulasi biaya produksi yang lebih kompleks. Selain itu, kemampuan perhitungan yang cepat dewasa ini telah memungkinkan penyusunan laporan pada saat dibutuhkan. Banyak perusahaan menemukan bahwa peningkatan daya respon dari sistem informasi akuntansi manajemen kontemporer memungkinkan mereka merealisasikan penghematan biaya secara berarti melalui penghapusan sejumlah besar laporan bulanan internal.

Hansen dan Mowen (2000) menyatakan bahwa akuntansi manajemen tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungannya, namun akuntansi manajemen itu sendiri dapat mempengaruhi perkembangan dalam organisasi, masyarakat, dan lingkungan lainnya.
Beberapa trend yang berpengaruh pada bidang akuntansi manajemen antara lain adalah increasing requirement, advance informations technology, dan just in time divercity. Perkembangan yang terjadi dalam akuntansi manajemen akibat kemajuan teknologi informasi disebabkan oleh beberapa hal, yaitu customer orientation, total quality management, time as competitive element, advances in the information technology, advances in the manufacturing environment, service industry growth dan global competition.
Akuntansi manajemen harus mampu menghadapi tantangan perubahan
lingkungan sehingga dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan perubahan teknologi manufaktur, teknologi sistem informasi dan persaingan global. Sistem akuntansi manajemen harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Selain itu, kemajuan teknologi membawa dampak terhadap perkembangan dunia industri yang menuntut adanya kriteria penilaian kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan secara optimal. Kriteria tersebut menyebabkan bidang akuntansi manajemen untuk dapat menyajikan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka pengambilan keputusan manajemen, baik strategik maupun taktis.

Kemajuan teknologi informasi juga membawa dampak besar pada
perkembangan dalam paradigma maupun pada teknologi manufaktur. Beberapa faktor akuntansi manajemen yang mendasar mengalami perubahan akibat penggunaan teknologi informasi. Perubahan tersebut antara lain mencakup proses perencanaan, pengendalian aktivitas rutin, struktur organisasi dan situasi kerja. Dalam situasi dimana lingkungan berubah, maka rencana organisasi juga harus berubah agar tetap bertahan dan keadaan organisasi tetap stabil. Organisasi yang dihadapkan dengan perubahan lingkungan harus responsif jika tidak ingin mengalami penurunan aktivitas yang tidak dapat dihindarkan. Kondisi ini mengharuskan manajemen untuk selalu melakukan peningkatan yang inovatif secara kontinu disegala aspek agar perusahaan dapat tetap bertahan dalam persaingan yang sangat ketat, bahkan dapat memungkinkan perusahaan dapat menjadi leading company.
Akuntansi manajemen hendaknya memperhatikan aplikasi konsep-konsep
manajemen dan akuntansi yang tepat, serta teknik untuk menyajikan informasi keuangan yang berguna bagi manajemen dalam melakukan perencanaan, pengawasan, pengambilan keputusan, dan alokasi sumber daya yang paling ekonomis. Dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, penerapan teknologi informasi merupakan suatu tantangan bagi akuntansi manajemen dalam menghadapi teknologi yang ada. Akuntan manajemenlah yang menentukan keputusan untuk menyesuaikan kemampuan teknologi informasi dengan kemampuan atau kapasitas perusahaan. Akuntan manajemen bertanggung jawab menciptakan iklim yang positif untuk melakukan perubahan didalam suatu organisasi. Jelasnya, terdapat keuntungan bagi manajemen untuk mengaplikasikan teknologi informasi. Teknologi informasi juga dapat memberikan kesempatan dan mendukung perusahaan untuk mampu lebih berkompetisi dalam era globalisasi. Pengertian kemampuan yang lebih kompetitif mengacu pada penyediaan fasilitas untuk dapat bersaing melalui perbaikan mutu pelayanan.
Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi teknologi informasi dalam akuntansi manajemen. Penerapan EDI dalam Just In Time (JIT) menawarkan pengendalian persediaan, mengarahkan orientasi pada kualitas dan efisiensi tenaga kerja. EDI juga memberikan peluang pada akuntan manajemen dalam meningkatkan kualitas yang berkaitan dengan production, shedulling, sales forecasting, mempercepat internal response time, berhubungan secara lebih dekat dengan pelanggan, dan membantu manajemen dalam meningkatkan pengendalian aktivitas bisnis. Dalam Activity Based Costing (ABC), teknologi informasi dapat diterapkan untuk mengolah informasi biaya sehingga dapat memberi kejelasan mengenai sumber atau penyebab dari pos-pos biaya secara cepat dan terorganisasi. Sedangkan dalam Total Quality Control (TQC), teknologi informasi dapat diterapkan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga memungkinkan menghasilkan produk yang sempurna (zero-defect) dan mutu produk merupakan tanggung jawab dari semua bagian. Perkembangan teknologi informasi dalam akuntansi manajemen juga dapat menyediakan informasi tentang korelasi antara biaya dan waktu dengan cepat dan relevan. Hal ini menjadikan manajer mampu merespon perubahan kondisi pasar secara cepat dan tepat. Selain itu, penerapan manufacturing cell dapat mempercepat waktu yang digunakan untuk produksi dan menurunkan biaya produksi.

Munculnya Computer–Integrated Manufacturing (CIM) juga merupakan salah
satu bentuk penerapan teknologi informasi. CIM mengaplikasikan beberapa kemampuan. Yang pertama, produk dirancang melalui pemanfaatan sistem rancangan komputer (Computer-Assisted Design (CAD)). Yang kedua, rancangan diuji dengan menggunakan sistem rekayasa komputer (Computer-Assisted Engineering (CAE)). Yang ketiga, produk dibuat dengan menggunakan sistem (Computer-Assisted Manufacture (CAM)). CAM menggunakan mesin dan robot yang dikendalikan oleh komputer. Yang keempat, sistem informasi yang menghubungkan berbagai macam komponen terotomatisasi. Salah satu ciri CAM adalah sistem manufaktur yang fleksibel, yaitu sistem yang mampu membuat produk yang dimulai dan diakhiri dengan menggunakan robot serta alat-alat otomatis yang dikendalikan oleh komputer mainframe. Kemampuan menghasilkan berbagai produk yang sama ini merupakan suatu keunggulan.
Tantangan bagi akuntan manajemen lainnya adalah berupa tekanan luar yang
berasal dari partner dagang (internal pressure). Banyak perusahaan dan organisasi yang menyadari bahwa mereka tidak dapat melanjutkan aktivitas usahanya bila tidak bergabung dengan Information Technology Network. Perusahaan yang ketinggalan dalam menerapkan teknologi informasi akan sulit berkomunikasi dengan yang lain disamping tidak dapat bersaing. Sedangkan perusahaan yang telah mengimplementasikan teknologi informasi merasa enggan untuk berhubungan dengan perusahaan yang belum mengimplementasikan teknologi informasi.
Akuntan manajemen juga harus mempertimbangkan pesatnya perkembangan teknologi informasi. Mereka harus mampu menyesuaikan tingkat perkembangan perusahaan dengan tersedianya perangkat keras dan perangkat lunak yang ada. Implementasi teknologi informasi harus mempertimbangkan bukan hanya biaya investasi saja, melainkan juga biaya perawatan dan biaya operasi, termasuk biaya tenaga ahli dan pemakaian jaringan pada pihak ketiga.
Akhirnya, dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi informasi harus juga disesuaikan dengan kultur atau budaya manusia secara umum. Jangan sampai dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi informasi tersebut hanya melihat dari sisi teknologinya saja tanpa mempertimbangkan konteks sosial dan kultur di negara asal yang kondisinya jauh berbeda. Dari gambaran diatas, terdapat suatu fenomena yang menarik, yaitu sistem informasi dan teknologi yang canggih akan memberikan peluang untuk membuat organisasi lebih hidup.

4. BERBAGAI MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN CARA MENGATASINYA

Perkembangan teknologi informasi disatu sisi menguntungkan akuntansi manajemen. Tetapi disisi lain dapat menimbulkan beberapa masalah. Bahkan teknologi informasi merupakan salah satu penyebab adanya tekanan bisnis pada organisasi. Permasalahan yang timbul akibat perkembangan teknologi informasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk menerapkan teknologi informasi dalam perusahaan memerlukan biaya yang besar.
b. Pengembangan teknologi informasi tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan
kemampuan teknis di bidang akuntansi saja, tetapi pengetahuan tentang teknologi informasi juga harus dikembangkan. Hal ini berkaitan dengan masalah information literacy yang perlu ditingkatkan agar pemanfaatan teknologi informasi dapat dioptimalkan. Pengetahuan mengenai teknologi informasi bukan sekedar pengetahuan secara teknis, akan tetapi lebih pada kekuatannya secara strategis.
c. Teknologi informasi yang diterapkan tersebut harus acceptable , artinya dapat
diterima oleh semua orang yang akan menggunakannya. Jika perkembangan teknologi tidak acceptable , maka dapat menimbulkan perilaku yang tidak diharapkan seperti resistance to change (penolakan terhadap perubahan). Resistance to change muncul karena tidak semua orang mudah menerima perubahan dan menganggap bahwa adanya perubahan berarti hambatan, bahkan dapat merupakan ancaman. Resistance to change juga dapat timbul karena kurangnya pengetahuan atau ketidakmampuan dalam mengoperasikan teknologi informasi yang baru. Sebaliknya, bagi orang-orang yang dinamis, perkembangan teknologi informasi merupakan dorongan untuk semakin mengembangkan diri. Beberapa contoh anggapan bahwa perkembangan teknologi informasi merupakan ancaman, yaitu seorang mandor yang merasa kedudukannya terancam jika pihak manajemen memutuskan untuk menggunakan sistem pengawasan terpusat dengan monitor kamera. Atau seorang manajer menganggap perubahan sebagai ancaman bila wewenang dan kekuasaan yang dimilikinya menjadi berkurang akibat penerapan teknologi informasi.
d. Perkembangan teknologi informasi menuntut semakin banyaknya keahlian yang dimiliki oleh karyawan atau pekerja dalam organisasi. Oleh karena itu pendidikan tambahan dan pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dari karyawan atau pekerja.
e. Perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan hilangnya kesempatan kerja khususnya bagi karyawan tingkat bawah, karena teknologi informasi tersebut dapat menjalankan tugas mereka. Teknologi informasi hanya menciptakan kesempatan kerja baru bagi tenaga ahli atau individu yang benar- benar memenuhi kualifikasi.
f. Dipihak lain ada yang beranggapan bahwa perkembangan teknologi informasi dapat menimbulkan pemborosan, karena diperlukan biaya yang besar untuk pengadaan peralatan-peralatan yang canggih yang diperlukan serta pengadaan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki.
g. Ada juga pihak yang tidak senang dengan kehadiran komputer yang dianggap menjadikan mereka malas bekerja dan membosankan. Keadaan ini disebut dengan functional fixaction (tidak bersedia menerima sesuatu yang baru walaupun sesuatu yang baru itu lebih bermanfaat).
h. Dengan semakin canggihnya teknologi informasi maka memungkinkan munculnya kejahatan-kejahatan teknologi informasi.

Untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul akibat perkembangan teknologi informasi, maka diusahakan beberapa tindakan. Masalah resistance to change harus dihilangkan karena hal ini dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas,

meningkatkan angka absensi, dan mengurangi motivasi atau pemogokan kerja
(Gordon, 1993). Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Gordon menyarankan agar anggota organisasi atau pekerja dilibatkan dalam pelaksanaan tugas tertentu dan menciptakan lingkungan yang mendukung kualitas anggota organisasi. Selain itu perlu memberikan kesadaran pada karyawan bahwa penggunaan teknologi informasi dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang dan menunjukkan kelemahan sistem lama. Selanjutnya Gordon mengajukan beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengurangi resistance to change terhadap perubahan implementasi teknologi informasi, antara lain communication, educational program, evolusional change, employee involment, new policies and procedures, staff change, temporary structure dan steering committee.
Untuk dapat memiliki keahlian dan kemampuan tentang teknologi informasi,
maka anggota organisasi perlu mendapatkan tambahan pendidikan dan pelatihan serta pemberian ketrampilan-ketrampilan yang relevan.
Selain itu, sebelum pihak manajemen organisasi mengimplementasikan teknologi informasi yang baru, mereka harus mempertimbangkan besarnya biaya yang diperlukan dan manfaat yang akan diperoleh (cost – benefit analysis ). Teknologi informasi akan diterapkan apabila manfaat yang diperoleh dengan menggunakan teknologi informasi lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk mengimplementasikan teknologi informasi. Hal ini disebut juga sebagai value
of information technology. Oleh karena itu, akuntan manajemen perlu mempertimbangkannya dengan baik sebelum mengambil keputusan. Keamanan harus senantiasa ditingkatkan, untuk menghindari penyalahgunaan teknologi informasi. Misalnya dengan menyimpan komputer pada tempat yang aman, hanya boleh digunakan oleh orang-orang tertentu yang berkepentingan, penggunaan password, dan pembuatan access control matrix .

5. KESIMPULAN

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang juga mengalami perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi informasi mengakibatkan perubahan-perubahan dalam bidang akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan perusahaan.
Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan- kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.

Selasa, 13 April 2010

Mengenal Protokol POP

Saat ini di kalangan masyarakat pengguna internet, POP bukanlah suatu barang baru. Dengan menggunakan POP, seseorang mendapat kemudahan untuk mendapatkan mail miliknya dari sebuah mail server, tanpa perlu koneksi yang lama dengan internet yang tentu saja memakan biaya. Dibawah ini, penulis akan sedikit menerangkan tentang cara kerja dari POP. Pada tulisan ini, akan banyak ditemui istilah client dan server. Client dan server merupakan bagian dari arsitektur yang banyak digunakan pada implementasi layanan internet. Arsitektur ini biasa disebut sebagai client/server architecture. Pengertian client pada pembahasan tentang POP3 ini adalah pihak yang menggunakan layanan POP3 dan server adalah pihak yang menyediakan layanannya

Apakah POP itu ?
POP atau Post Office Protocol, sesuai dengan namanya merupakan protokol yang digunakan untuk pengelolaan mail. POP yang sekarang lebih umum dikenal dengan POP3 (POP – Version 3), dimaksudkan untuk mengizinkan client untuk mengakses secara dinamis mail yang masih ada di POP3 server. POP3 menawarkan pada user untuk meninggalkan mail-nya di POP3 server, dan mengambil mail-nya tersebut dari sejumlah sistem sebarang. Untuk mengambil mail dengan menggunakan POP3 dari suatu client, banyak pilihan yang dapat digunakan seperti Sun Microsystem Inc.’s Mailtool, QualComm Inc.’s Eudora, Netscape Comm. Corp.’s Netscape Mail dan Microsoft Corp.’s Outlook Express.
POP3 tidak dimaksudkan untuk menyediakan operasi manipulasi mail yang ada di server secara luas. Pada POP3, mail diambil dari server dan kemudian dihapus (bisa juga tidak dihapus). Segala sesuatu tentang protokol POP3 ini dibahas dalam RFC (Request For Comment) 1725. Protokol yang lebih tinggi dan lebih kompleks, yaitu IMAP4, dibahas dalam RFC 1730.
Mode POP3
Ada dua jenis mode pada POP3 yaitu mode offline dan mode inline. Pada mode offline, POP3 mengambil dan kemudian menghapus mail yang tersimpan dari server. POP3 bekerja dengan baik pada mode ini, karena terutama memang didisain untuk berlaku sebagai sebuah sistem mail yang memiliki sifat “store-and-forward”. Server, pada mode offline, berlaku seperti sebuah tempat penampungan yang menyimpan mail sampai user memintanya.
Pada mode inline, POP3 akan mengambil mail dari server tanpa menghapus mail yang sudah diambil tersebut. Mode ini lebih disukai oleh user yang sering berpindah tempat (nomadic user) karena memungkinkan mereka untuk melihat mail yang sama dari tempat atau komputer yang berbeda. Akan tetapi untuk nomadic user yang selalu bekerja dan bepergian dengan selalu membawa notebook, dan tetap menginginkan agar mail miliknya yang ada di server tidak dihapus, tentu saja menginginkan agar setiap kali mengambil mail tidak semua mail yang akan terambil, tapi hanya mail yang belum pernah dia lihat saja yang akan diambil. Keinginan user seperti ini dapat dipenuhi dengan menggunakan informasi pada client yang memungkinkan untuk memberi tanda mail yang sudah pernah dilihat. Setiap client layanan POP3 yang mendukung mode inline akan menyimpan informasi ini dalam sebuah file. Pada user yang menggunakan Netscape Mail, file yang menyimpan informasi ini adalah file popstate.dat, yang biasanya terdapat di /Program Files/Netscape/Users/Mail. File tersebut memberi tahu mail yang mana saja yang sudah diambil sehingga tidak perlu diambil lagi. Jika file ini dihapus maka tentu saja pada pengambilan mail berikutnya semua mail akan terambil. Contoh isi file popstate.dat untuk seorang user yang memiliki login misalnya ‘wandi’ di POP3 server students.itb.ac.id adalah sebagai berikut :
# Netscape POP3 State File
# This is a generated file! Do not edit.
*students.itb.ac.id wandi
k c67ee091087ed814337b4cb31e0d488c
k 8541822a98e890b88d8299d034993f61
k 652e17a1c984e610e4e55257c07b6ff4
Pada file ini kode dibelakang huruf k merupakan unique-id. Unique-id ini secara unik mengidentifikasi sebuah mail dalam maildrop sehingga masing-masing mail memiliki unique-id yang berbeda. Jika misalnya mail kita yang berada di komputer lokal sudah terhapus sedangkan kita ingin membacanya lagi, maka sebelum kita mengambil maildrop dari server, file popstate.dat ini harus dihapus terlebih dahulu. Apabila kita belum menghapus file tersebut maka akan ada pesan : ” no new messages on server “, yang diberikan oleh Netscape Mail. Untuk pemakai Eudora, file yang menyimpan informasi ini adalah file lmos.dat, sedangkan untuk pengguna Outlook Express biasanya menggunakan file pop3uidl.dat.
Operasi Dasar POP3

Pada awalnya, server memulai layanan POP3 dengan mendengarkan permintaan pada TCP port 110. Ketika sebuah client meminta layanan tersebut, maka terjadilah hubungan TCP dengan server. Pada saat hubungan dimulai, POP3 server mengirim greeting (kata pembuka). Setelah itu client akan memberikan command (perintah) ke server dan POP3 server akan memberikan response (jawaban) sampai hubungan ditutup atau digagalkan. Perlu diingat bahwa user tidak memasukkan perintah ini, tapi software dari client-lah yang mengirim perintah ini ke server.
Perintah-perintah di POP3 terdiri dari sebuah keyword yang tidak case sensitive (tidak mempersoalkan huruf kapital ataupun tidak), yang dapat diikuti oleh satu atau lebih argument. Keyword dan argument masing-masing dipisahkan oleh karakter SPACE (spasi). Keyword terdiri dari tiga atau empat karakter, sedangkan tiap argument dapat mencapai 40 karakter. Jawaban di POP3 terdiri dari sebuah indikator status dan sebuah keyword yang dapat diikuti oleh informasi tambahan. Ada dua indikator status : positif (“+OK”) dan negatif (“-ERR”). Server harus memberikan jawaban +OK dan -ERR dalam huruf kapital. Pada perintah tertentu, server akan memberikan jawaban yang terdiri dari beberapa baris.
Sebuah sesi hubungan POP3 dibangun melalui tiga tahap, yaitu tahap authorization, transaction dan update. Sekali hubungan TCP dimulai dan POP3 server telah mengirimkan greeting , maka sesi hubungan telah memasuki tahap authorization. Pada tahap ini client mengirim nama dan password user ke server untuk membuktian keaslian user tersebut agar dapat mengambil mail-nya. Ketika client telah berhasil membuktikan identitas dirinya, server akan memperoleh informasi yang berhubungan dengan mail yang dimiliki client tersebut, dan sesi kini memasuki tahap transaction. Pada tahap inilah terjadi proses penerimaan mail, penandaan mail untuk penghapusan, pembatalan penandaan untuk penghapusan, penampilan statistik mail atau perincian identitas mail. Pada saat client telah memberikan perintah quit untuk mengakhiri hubungan, maka sesi memasuki tahap update. Pada tahap inilah server akan menjalankan semua perintah yang diperoleh selama tahap transaction dan menutup sesi dan selanjutnya hubungan TCP ditutup.
Sebuah server harus menjawab perintah yang tidak dikenal, tidak diimplementasi, atau tidak sesuai dengan sintaksis dengan indikator status negatif. Server juga harus memberikan indikator status negatif, jika ada client yang memberikan perintah tidak pada tahap yang seharusnya. Tidak ada metoda umum yang dapat digunakan oleh client untuk membedakan antara server yang tidak mengimplementasikan perintah tambahan dengan server yang tidak dapat atau tidak bersedia memproses perintah tambahan tersebut.
Sebuah POP3 server mungkin memiliki autologout timer untuk client yang sedang tidak aktif dalam rentang waktu tertentu. Timer seperti ini harus paling sedikit memiliki rentang waktu 10 menit. Jika sebuah server menerima sebarang perintah dari client didalam rentang waktu tersebut, maka hal ini sudah cukup untuk me-reset autologout timer tersebut. Ketika waktu rentang timer sudah habis, tanpa ada aktivitas dari client maka sesi hubungan tidak memasuki tahap UPDATE. Server akan menutup hubungan TCP tanpa menghapus mail atau mengirim jawaban ke client.
Semua pesan yang disampaikan selama sesi hubungan POP3 harus disesuaikan dengan standar format dari Internet text messages. Internet text messages ini, secara terperinci dibahas dalam RFC 822. Tabel 1. dibawah ini memperlihatkan perintah-perintah pada POP3 berikut tahap tempat perintah tersebut digunakan.
Perintah Tahap
USER AUTHORIZATION
PASS
QUIT
STAT TRANSACTION
LIST
RETR
DELE
NOOP
RSET
QUIT UPDATE

Perintah POP3 yang terdapat pada tabel diatas adalah merupakan perintah-perintah dasar yang dilayani oleh semua POP3 server dengan implementasi minimal. Selain perintah diatas masih ada lagi beberapa perintah tambahan yang mengizinkan sebuah POP3 client untuk lebih bebas dalam penanganan mail miliknya pada saat berhubungan dengan POP3 server. Perintah tambahan beserta tahap yang dibenarkan untuk penggunaan perintah tersebut dapat dilihat pada tabel 2. dibawah ini:
Perintah Tahap
APOP AUTHORIZATION
TOP n TRANSACTION
UIDL

POP3 mengerti semua perintah yang ditunjukkan oleh kedua tabel diatas, tapi POP3 hanya mengetahui tiga jawaban : “+OK ” , “-ERR ” dan daftar jawaban yang diakhiri dengan “.” (indikator akhir dari suatu daftar jawaban). Perlu diingat bahwa kecuali untuk perintah STAT, LIST, dan UIDL, jawaban yang diberikan oleh POP3 server pada setiap perintah adalah hanya “+OK” dan “-ERR”.

Selasa, 06 April 2010

JURNAL YANG BERKAITAN DENGAN RISET

Teori akuntansi merupakan penalaran yang nyata dalam bentuk azas atau prinsip yang merupakan untuk menilai dan mengembangkan praktek-praktek akuntansi yang sehat. Akuntansi sebagai ilmu yang empiris dan berdasarkan logika terus berkembang dari periode ke periode.
Hal ini terlihat pula pada definisi yang dikemukakan oleh para ahli akuntansi. Menurut Niswonger-Fess-Warren :
Proses mengenali, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan.
Ahmed Belkaoni mengusulkan suatu suatu hirarki unsur-unsur dari struktur teori akuntansi sebagai berikut :
a. Laporan Keuangan Obyektif (Objektives Of Financial Statement)
b. Akuntansi Postulat (The Postulat Accounting)
c. Konsep Teori (The Theoritical Concept)
d. Prinsip-prinsip (The Principles)
e. Teknik-teknik Akuntansi (The Accounting Techniques)
Tujuan Akuntansi
Hasil akhir daripada kegiatan akuntansi adalah penyajian laporan keuangan dan perlu dipahami mengenai laporan keuangan tersebut.

Laporan keuangan dihasilkan dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan :
- Intern
- Ekstern.
Menurut Standar Akuntansi keuangan,tujuan laporan keuangan adalah :
”Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, bekerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.(PSAK 2002;23 Paragraf 12)

Standar Akuntansi
Ilmu akuntansi adalah suatu ilmu yang lebih merupakan seni pengelolaan data yang dalam pelaksanaan untuk mempersiapkan laporan keuangan, mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan sejumlah data keuangan atau transaksi, menggunakan metode atau dasar-dasar tertentu. Dasar inilah yang disebut standar akuntansi.
Standar ini dibuat melalui suatu proses pembentukan yang terjadi secara berangsur-angsur selama suatu masa yang agak panjang dari praktek-praktek akuntansi. Di sini fakta-fakta kebiasaan dan asumsi-asumsi bahkan taksiran-taksiran berdasarkan batas-batas tertentu yang akan dijadikan dasar. Justru karena sifatnya yang tidak eksas inilah, maka dibutuhkan ”Standar Akuntansi yang Lazim”. Tanpa adanya patokan-patokan ini maka para akuntan akan menyusun laporan keuangan dengan cara sendiri-sendiri. Standar akuntansi merupakan dasar dalam akuntansi yang telah diterima umum kebenarannya.
Standar akuntansi menurut Zaki Baridwan (1997; 10) antara lain :
a. Historical Cost Principle(Prinsip Biaya Historis)
b. Revenue Principle (Prinsip Pendapatan)
c. Matching Principle (Prinsip Mempertemukan)
d. Consistency Principle (Prinsip Konsistensi)
e. Disclousure Principle (Prinsip Pengungkapan)

Pengertian Pendapatan dan Beban
Definisi pendapatan secara umum adalah peningkatan dari laba atau income sebuah perusahaan. Selain itu, pendapatan juga merupakan sebuah elemen penting yang harus dikaitkan dalam menentukan laba sebuah perusahaan.
Untuk memberikan gambaran lengkap mengenai pendapatan. Definisi pendapatan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia menjelaskan:
”Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.(SAK 2002; PSAK; 23 Paragrap 6)

Dalam hal ini definisi yang dikemukakan oleh IAI menyatakan bahwa pendapatan merupakan adanya arus masuk kas, piutang, dan lain-lain, yang timbul atas aktivitas perusahaan, seperti penjualan barang atau jasa atau pemanfaatan sumber daya perusahaan yang dapat menghasilkan bunga, royalti, deviden yang dapat mengubah atau mempengaruhi besarnya modal kepemilikan yang bukan merupakan penambahan modal baru dari para pemiliknya atau merupakan asset dari modal lainnya.
Pengertian Pendapatan Menurut Zaki Baridwan:
”Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha”.(1997; 30)

Definisi yang dikemukakan Zaki Baridwan adalah adanya penambahan aktiva
perusahaan atau penurunan nilai hutang atas kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan baik itu dalam bentuk barang ataupun jasa selama satu periode akuntansi.
Dalam buku teori akuntansi yang ditulis oleh Eldon S.Hendrikson dan diterjemahkan oleh Marianus Sinaga, Committe on Accounting Conceps and Standart of the American Association merumuskan pendapatan dalam pernyataan sebagai berikut:
”Pendapatan adalah ekspresi moneter dari keseluruhan produk atau jasa yang ditransfer oleh suatu perusahaan kepada pelanggannnya selama satu periode”.(1999; 164)

Pengertian ini menjelaskan bahwa pendapatan dinyatakan dengan satuan mata uang, yang diperoleh dari hasil penyaluran barang atau jasa kepada konsumen atau pelanggan selama periode tertentu.
Selain itu, Jay M Smith dan K Freed Skousen dalam buku akuntansi intermediate menjelaskan pula mengenai pengertian pendapatan sebagai berikut:
”Arus masuk atau penambahan lain atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban-kewajibannya (atau kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas”.(1999; 123)

Pengertian ini menjelaskan bahwa pendapatan merupakan aliran dana yang masuk atau kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban maupun kombinasi keduanya, yang diperoleh dari hasil kegiatan usaha perusahaan.

Pengertian Beban
Seperti istilah pendapatan, istilah beban juga merupakan konsep arus, yang menggambarkan perubahan yang mengurangi sumber daya perusahaan. Tetapi tidak semua perubahan yang tidak menguntungkan itu termasuk beban. Berikut ini akan diberikan beberapa pendapat mengenai beban yang dikutip dari berbagai bahan bacaan.
Menurut kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan Standar Akuntansi Keuangan mendefinisikan Beban sebagai berikut:
Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk kas keluar atau berkurang nya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal”.((PSAK 2002; 23 Paragraf 70)

Pengertian ini menjelaskan bahwa beban merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam bentuk kas keluar atau penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban dalam periode tertentu dan terjadi bukan karena adanya pembagian kepada para penanam modal.
Dalam buku akuntansi intermediate yang ditulis oleh Smith dan Skousen yang diterjemahkan oleh tim penerjemah penerbit Erlangga, Statement Of Financial Accounting Concept No 6 menyatakan:
”Beban adalah arus keluar atau pemakaian aktiva atau terjadinya kewajiban (atau kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas”.(1999; 123)

Pengukuran Pendapatan dan Beban
A. Pengukuran Pendapatan
Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan mengenai pengukuran pendapatan sebagai berikut:
”Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang akan diterima atau dapat diterima”.(PSAK 2002; 23 Paragraf 8)

Pada umumnya nilai tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan yaitu jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. Dengan kata lain pengukuran pendapatan mengacu pada nilai sekarang dari uang atau ekuivalen uang yang akhirnya akan diterima perusahaan sebagai hasil proses produksi atau transaksi pendapatan. Selanjutnya Standar Akuntansi menjelaskan bahwa:
”Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima perusahaan dikurangi diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan”.(PSAK 2002; 23 Paragraf 9)

Pengukuran pendapatan berdasarkan standar akuntansi keuangan ini mengisyaratkan adanya suatu kesepakatan antara perusahaan dengan konsumen atau pelanggan. Ini berarti dalam pengukuran pendapatan terdapat nilai tukar antara barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan dengan imbalan yang diterima. Jumlah sesungguhnya yang pada akhirnya dapat diterima perusahaan dalam bentuk kas atau setara kas, setelah dikurangi potongan semestinya, akan dicatat sebagai pendapatan perusahaan.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) memberikan sejumlah standar prngukuran untuk digunakan dalam derajat dan kombinasi yang berbeda. Dasar untuk pengukuran tersebut adalah:

a. Biaya Historis (Historical Cost)
b. Biaya Periode Sekarang (Current Cost)
c. Nilai Realisasi atau penyelesaian (Realizeable/Settlement Value)
d. Nilai Sekarang (Present Value)
B. Pengukuran Beban
Dari definisi yang menyatakan beban sebagai penurunan dalam aktiva bersih perusahaan, maka alat ukur yang digunakan adalah nilai barang dan jasa pada waktu digunakan dalam operasi utama perusahaan. Istilah nilai memiliki banyak arti, tetapi dalam konteks ini barang digunakan untuk menggambarkan harga tukar barang atau jasa.
Menurut Eldon S. Hendriksen tujuan pengukuran beban adalah:
”Mengukur jumlah yang dibebankan ke periode berjalan dan menunda ke periode yang akan datang jumlah yang menggambarkan perubahan barang atau jasa yang akan dipakai dalam periode mendatang”.(1999; 180)

Dari uraian tersebut, dasar pengukuran yang lazim digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan adalah menggunakan biaya historis (historical cost) karena dianggap paling obyektif dan dapat diperiksa kebenarannya.

Pengakuan Pendapatan dan Beban
A. Pengakuan Pendapatan
Di dalam hal pengakuan pendapatan, ada dua konsep yang sangat erat kaitannya dengan pengakuan pendapatan, yaitu konsep pembentukan pendapatan dan konsep realisasi. Yang dimaksud dengan konsep proses pembentukan pendapatan adalah bahwa pendapatan dianggap terbentuk atau terhimpun bersamaan dengan seluruh operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan piutang).
Sedangkan yang dimaksud konsep realisasi adalah bahwa pendapatan baru terbentuk atau terhimpun setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung atau terjual atas dasar kontrak penjualan. Realisasi ini menggambarkan pelaporan pendapatan bila pertukaran telah terjadi. Artinya, barang atau jasa harus telah diserahkan kepada pelanggan atau klien dan bersamaan dengan itu menimbulkan kenaikan penerimaan kas. Jadi istilah realisasi umumnya berarti pelaporan pendapatan bila telah didukung penjualan.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sprouse dan Moonitz yang dikutip oleh Eldon. S. Hendriksen dalam bukunya Teori Akuntansi:
”Pendapatan seharusnya diidentifikasikan dengan periode selama mana kegiatan utama ekonomik yang diperlukan untuk menciptakan dan membagikan barang dan jasa telah selesai, asal saja pengukuran obyektif atas hasil kegiatan itu tersedia. Kedua kondisi ini, yaitu tercapainya kegiatan utama ekonomik dan obyektivitas pengukuran, dipenuhi pada berbagai tahap kegiatan yang berbeda dalam kasus yang berbeda, kadang-kadang sama lambatnya dengan waktu penyerahan produk atau pelaksanaan jasa, dan dalam kasus lain, pada suatu titik yang lebih dini”.(1999; 167)

Uraian ini menjelaskan bahwa pendapatan dapat diakui dan dilaporkan pada saat kegiatan ekonomi yang utama untuk menciptakan dan mendistribusikan barang dan jasa telah diselesaikan dan pengukuran pendapatan dapat diverifikasi secara tepat.

Selain prinsip realisasi, suatu alternatif lain juga dikemukakan oleh Eldon. S. Hendriksen dalam buku Teori Akuntansi yang menyatakan titik waktu untuk pengakuan pendapatan sebagai berikut;
”Konsep kejadian kritis menganjurkan bahwa waktu yang paling tepat adalah pada saat keputusan yang paling kritis diambil atau pada saat tugas yang paling sulit dilaksanakan”.(1999; 168)

Atas dasar konsep tersebut di atas maka secara teoritis titik waktu dari pengakuan pendapatan dapat dilakukan pada berbagai saat,yaitu:
1. Pendapatan diakui pada saat proses produksi
2. Pendapatan diakui pada saat selesainya produksi
3. Pendapatan diakui pada saat penjualan
4. Pendapatan diakui pada saat penerimaan kas
B. Pengakuan Beban
Beban adalah semua yang dibebankan kepada produk dan jasa yang akan dijual untuk mendapatkan pendapatan. Menurut teori Matching Concept yang dikemukakan oleh Sofyan S. Harahap, maka:
”Beban harus dibebankan sesuai dengan pengakuan dan periode penghasilan. Dalam hal melakukan matching, maka pemebebanan harus dilakukan secara rasional dan sistematis. Dalam hal Beban yang dikeluarkan masih memiliki potensi menghasilkan di masa yang akan datang maka dapat ditunda pembebanannya sebaliknya jika tidak ada kemungkinannya lagi maka langsung dibebankan”.(2002; 224)

Pengakuan beban menurut kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan menyatakan bahwa:
”Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal”.(PSAK 2002; 23 Paragraf 94)

Pencatatan pendapatan dan beban yang diterapkan pada setiap perusahaan mungkin berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh sifat masing-masing jenis usaha tersebut dalam mengakui pendapatan dan beban, maka cara pencatatan pendapatan dan beban yang dilakukan perusahaan tergantung pada metode pengakuan pendapatan yang diterapkan.

HIPOTESIS RISET

Agar tujuan riset dapat mencapai sasaran yang diharapkan, dan agar riset tidak menyimpang dari permasalahan yang akan diteliti, untuk itu merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengukuran serta pengakuan pendapatan dan beban usaha ?
2. Bagaimana pencatatan serta penyajian pendapatan dan beban usaha ?

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Pendapatan dan beban merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan laba perusahaan. Dimana seperti kita ketahui bahwa keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya, baik usaha tersebut bergerak dalam aktivitas pemberian jasa maupun barang diukur berdasarkan laba yang diperoleh selama periode tertentu.
Untuk itu, setiap perusahaan akan terus berupaya untuk memperbesar laba dengan meningkatkan pendapatan yang diperoleh dan menekan serendah mungkin beban yang terjadi demi kelangsungan hidup perusahaan di masa mendatang.
Hal tersebut dilakukan mengingat semakin besar pendapatan maka semakin besar pula kemampuan perusahaan membebani segala beban yang ditanggung untuk melaksanakan kegiatan yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
Dalam satu periode yang kemudian akan tersaji didalam laporan keuangan adanya ketepatan pengukuran, pengakuan dan penyajian pendapatan dan beban dalam laporan keuangan akan membantu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan mengenai profitabilitas perusahaan secara menyeluruh.
Ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian ini adalah praktek-praktek Akuntansi Atas Perlakuan Pendapatan dan Beban dimana sifat dari jenis usaha yang berbeda dalam mengakui pendapatannya masing-masing setiap perusahaan memiliki perbedaan dalam kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang diterapkan sesuai dengan jenis kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan.
Pada dasarnya pencatatan pendapatan dan beban adalah berguna untuk memberikan kemudahan dalam melakukan penelusuran bila terdapat adanya kesalahan-kesalahan dalam melakukan perhitungan pendapatan dan beban yang dilakukan selama satu periode serta dalam pembuatan laporan Laba-Rugi perusahaan yang terjadi secara tidak sengaja.

Kamis, 01 April 2010

Memilih Rumah Untuk Situs Web Anda

Pada saat kita memutuskan untuk membangun situs web, pada saat itu kita memutuskan untuk mencari rumah untuk situs web yang akan di bangun. File web tersebut mau tidak mau harus di letakan di sebuah server web yang tersambung ke internet 24 jam se hari. Komputer / server tersebut dapat berupa komputer di rumah atau kantor, atau menggunakan servis web hosting yang marak di Internet. Memang servis web hosting akan menangani berbagai hal teknis yang berkaitan dengan web server, sehingga kita bisa mengkonsentrasikan diri pada pengembangan content. Pada masing-masing pilihan selalu ada pro dan kontra yang harus di perhitungkan baik-baik

In-House vs. Out-of-House
Memang web server semakin hari semakin mudah untuk di jalankan di dan konfigurasi, akan tetapi masih membutuhkan pengorbanan waktu & kemampuan teknis yang lumayan untuk me-manage server tersebut, belum termasuk biaya yang perlu di keluarkan untuk peralatan. Jika anda baru saja start atau merupakan situs yang masih kecil, rekomendasinya adalah menggunakan hosting service. Kemungkinan ISP kita dapat memberikan hosting servis yang di maksud. Memang kemungkinan solusi awal yang ekonomis bagi perorangan atau start-up company adalah menggunakan hosting servis yang relatif ekonomis. Dengan semakin besar dan kompleks-nya situs yang kita miliki, mungkin kita perlu melihat alternatif mana yang lebih baik.
Dengan hosting servis memang akan menghindarkan kita untuk melakukan pengeluaran bagi perangkat keras & perangkat lunak yang berharga antara Rp. 4 juta s/d puluhan juta tergantung dari tipe peralatan-nya. Belum lagi sekedar alat tidak cukup, kita juga harus membayari administrator situs. Tentunya dengan menyewa web hosting semua ini menjadi tidak di perlukan, akan tetapi kemungkinan kita masih perlu menyewa konsultan part-time untuk membantu pemeliharaan.
Dengan cara di atas maka biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama akan sangat beda sekali daripada menggunakan server / staff sendiri. Perlu kita menyadari bahwa apapun yang kita lakukan, kita masih harus bertanggung jawab untuk membayar tagihan & menjaga content dari situs. Biaya yang perlu kita keluarkan biasanya bervariasi tergantung lokasi, ISP, berbagai paket yang di berikan ISP, jenis saluran komunikasi dll. Semakin kompleks situs yang kita bangun maka akan semakin tinggi biaya pengembangan & pemeliharaannya. Semakin banyak trafik yang akan di generate juga akan semakin mahal biaya-nya untuk menggunakan out-of-house provider. Sayang biaya telekomunikasi di Indonesia masih terlalu mahal, jika saja kompetisi terjadi diantara para operator telekomunikasi, maka akan lebih murah jika kita bisa mempunyai leased line 2Mbps ke rumah & mempunyai server web di rumah tentunya jika kita mempunyai tenaga tetap untuk mengadministrasi web server tersebut. Untuk detail tentang seni & pengetahuan tentang webmaster ada baiknya mengunjungi web reference http://webreference.com.
Pilihan lain adalah co-location. Dengan servis co-location, si provider akan menyediakan tempat dan fasilitas pemeliharaan kepada server milik kita yang secara fisik di letakan di situs mereka. Pilihan ini merupakan pilihan yang baik jika kita dapat membeli perangkat kuat yang baik akan tetapi tidak mau memelihara & menjalankan sistem 24 jam.

Package Providers
Beberapa hosting servis menawarkan paket turnkey, mulai dari perencanaan, perancangan, pemrogramman hingga secara fisik memelihara situs yang kita akan miliki. Jika anda akan menggunakan paket turnkey ini ada baiknya mengevaluasi secara seksama semua pilihan yang ada. Pastikan untuk memperoleh estimasi harga secara tertulis dengan tarif jam-jam-an maupun rekap biaya untuk setiap fase proyek.

Memilih Servis Hosting
Jika kita memutuskan untuk memilih hosting servis, mencari servis yang stabil, harga pantas, customer friendly. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu anda:

Berapa cepat & stabilkah sambungan mereka ke Internet? Apakah mereka bisa menggaransi servis & support 24 jam? Apakah mereka mempunyai uninterrupted power supplies (UPS) dan sistem backup yang baik?
Tentunya akan sangat menyakitkan jika kita sudah mengeluarkan uang puluhan juta untuk membangun sebuah situs tapi yang di peroleh hanya keluhan dari pengakses bahwa situs kita lambat. Hosting servis tersebut sebaiknya minimal mempunyai dua (2) buah sambungan ke internet pada kecepatan tinggi 2Mbps atau lebih. Lebih baik lagi jika mempunyai sambungan langsung ke Indonesia Internet Exchange (IIX) jika di targetkan untuk audience di Indonesia.

Berapa lama mereka sudah beroperasi? Berapa pegawai yang mereka punyai?
Untuk situs yang serius mau tidak mau sebaiknya menghindari start-up company. Memang start-up company akan menguntungkan untuk mencari servis yang murah. Akan tetapi kalau kita ingin serius menjalankan usaha, mau tidak mau kita harus memilih servis yang baik yang mempunyai programmer yang profesional, spesialis jaringan dan staff pelayanan pelanggan yang baik.

Apakah mereka memberikan servis domain name yang penuh (contohnya www.usahaku.com)?
Beberapa hosting servis memang tidak mau pusing untuk membuatkan alias yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai domain name yang berbeda. Sebagai gantinya sering kali mereka menawarkan bentuk alamat seperti www.provider-hosting.com/usahaku/ yang tentunya tidak se keren www.usahaku.com. Maka sebaiknya jika ISP atau provider hosting anda tidak bisa mensupport domain name secara penuh, ada baiknya berfikir untuk mencari yang lain saja
.
Berapa megabyte data yang boleh di simpan? Apakah ada biaya tambahan untuk trafik yang besar yang melalui situs anda?
Coba mencari provider yang dapat memberikan minimal 25 Mbyte yang umumnya standar sekarang ini. Untuk situs yang lebih besar kemungkinan besar akan membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih besar. Umumnya provider / servis hosting akan meminta bayaran tambahan untuk kelebihan bandwidth setelah melewati batasan tertentu. Oleh karena itu kita perlu merencanakan berapa besar data yang ditransfer setiap bulan & berapa biaya yang dibutuhkan jika kita melebihi batas yang di tentukan.

Bagaimana bentuk laporan trafik yang diberikan oleh hosting servis?
Tentunya kita harus memperoleh laporan trafik yang berisi kunjungan ke situs kita. Akan banyak sekali data yang bisa kita peroleh dengan adanya laporan trafik, berdasarkan laporan yang ada akan sangat membantu dalam men-tune situs kita berdasarkan kebutuhan & permintaan pembaca.

Bagaimana cara anda meng-update halaman web? Apakah anda mempunya akses File Transfer Protocol (FTP)?
Cara update yang paling umum & paling mudah adalah meng-edit halaman web tersebut di komputer kita & meng-upload (men-transfer) file tersebut ke server Web menggunakan program FTP.

Apakah servis hosting mendukung CGI sehingga kita dapat menggunakan formulir, pencari database dan image map?
Jika anda ingin mempunyai formulir / image map maka anda harus mempunyai akses penuh ke direktori cgi-bin. Direktori CGI (Common Gateway Interface) tempat meletakan script & berbagai program yang dijalankan oleh Web di simpan. Umumnya hosting servis akan memberikan layanan ini.

Apakah ada penjaga keamanan yang menjamin hacker / cracker tidak masuk?
Tidak bisa di sangkal bahwa keamanan adalah salah satu hal yang termasuk paling penting dalam usaha di Internet. Pada saat ini memang tidak ada satu teknologipun yang demikian sempurna yang mampu menahan serangan para cracker ini. Bagaimana kita dapat meminimisasi kemungkinan serangan ini? Cara yang paling sederhana adalah menanyakan apakah di provider tersebut menyediakan orang yang ahli dalam bidang security / keamanan jaringan. Yah apa boleh buat, jika tidak ada orang yang ahli keamanan jaringan di provider tersebut ada baiknya pindah ke provider yang lain.
Biasanya yang ingin kita dengan adalah bagaimana cara mereka memonitor aktifitas di jaringan selama 24 jam yang dapat mendeteksi aktifitas yang tidak wajar sebelum aktifitas tersebut membuat kerusakan. Biasanya mereka mempunyai program untuk firewall atau untuk mengatasi masalah-masalah security yang umum. Bagi anda yang ingin secara serius mempelajari masalah security ini ada baiknya mulai membaca-baca National Institute of Computer Security Resource Clearinghouse http://csrc.nist.gov; SANS Institute http://www.sans.org; Rootshell http://www.rootshell.com.

Apa Sebenarnya Domain Name?
Sebuah domain name (www.usahaku.com) adalah identitas anda yang unik di Internet. Setelah anda mempunyai domain maka sebetulnya dapat dengan mudah mendaftarkan alamat IP situs anda ke InterNIC http://www.internic.net atau berbagai servis domain registration. Beberapa servis hosting akan menawarkan “pseudo domain name” yang artinya mereka akan meletakan alias di komputer mereka supaya tampaknya seperti domain name betulan, padahal tidak. Masalahnya jika domain name tersebut tidak di registrasikan di InterNIC maka akan ada saja orang yang akan mencuri domain tersebut – padahal anda sudah menggunakannya selama beberapa bulan atau tahun.
Biaya pendaftaran domain name sekitar US$9 untuk satu tahun. Banyak ISP yang dapat membantu anda untuk meregistrasikan domain yang anda inginkan dengan meminta sedikit uang jasa.