Pengikut

Senin, 10 Mei 2010

PUPUS

Cerpen 2

Pada hari saat semua orang masih tertidur pulas karena akhir pecan, Shela yang biasanya bangun pagi mengejar waktu agar tidak terlambat ke sekolah. Sekarang ia bagaikan putrid tidur yang menunggu pangerannya selama 100 tahun untuk dibangunkan dari tidurnya. Ia tertidur pulas sekali, sampai tiba-tiba alarmnya berbunyi keras sekali hingga membuat telinga penging. Dimatikannya alarm yang berbunyi keras itu, dilihatnya oleh Shela jam menunjukkan pukul 07.00, penglihatannya agak berbayang karena baru terbangun dari tidurnya. Setelah jelas penglihatannya, shela pun langsung kaget dan terbangun dari kasurnya dan teriak…
“ Mama…!!! Shela kesiangan nih..aduh…!!! mana hari ini ujian lagi ! “
“ Ada apa sih Shela teriak-teriakan ? “ Sahut mama sambil masuk ke kamar Shela.
“ Mama, Shela kseiangan nih !! Shela ada ujian di sekolah”
“ Ka…Maaf mama gak tahu kalo kamu hari minggu masuk sekolah dan ada ujian” kata mama.
“ Minggu ? mama bilang sekarang hari minggu??”
“ Iya”
“ Ya ampun…aku piker sekarang hari senin.”
Mama pun menggelengkan kepalanya.
***
Di ruang makan, Shela dan mama sedang sarapan sambil ngobrol.
“ Mah, nanti aku mau nonton sama teman-teman, boleh ya ??” izin Shela.
“ No…no…ngga boleh ! inget, senin kamu ujian kan ?”larang mama sambil mengerutkan keningnya.
“ Ya..mama, ujiannya kan masih besok, belajar nanti malam juga sempat kok” Shela merengek.
“ Tetap aja ngga boleh, udah deh dirumah aja, nanti jalan-jalan malah capek, terus malas belajar, terus malah gak belajar “ Mama tetap pada pendiriannya melarang Shela pergi menonton.
Shela menekuk wajahnya, cemberut karena kecewa.
“ Oh iya, Shela nanti…” belum selesai mama berbicara Shela langsung meninggalkan ruang makan dengan cepat dan naik ke kamarnya. Mama hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.
***
Hari minggu ini cuaca memang agak panas, Shela duduk di atas box yang ditaruh matras tebal diatasnya, dekat jendela. Sambil main play station portable Shela juga merasakan hembusan angin yang lumayan sejuk di hari yang panas ini.
Tidak lama kemudian, Shela melihat mobil box besar berwarna putih melewati depan rumahnya dan berhenti diseberang rumah Shela, tiba-tiba mama setengah berlari keluar dari gerbang rumah dan mendekati mobil box itu, entah siapa ? wajahnya pun terhalang oleh pepohonan rumah Shela. Shela menyipitkan matanya agar penglihatannya lebih jelas. Pada siapa mama berbicara. Dipantaunya mama dengan sungguh, namun tetap saja Shela tidak tahu siapa orang yang disapa mama.
“ Aduh, kehalangan pohon lagi ! “ gerutu Shela.
“ Kebawah ah “
Shela pun kebawah menghampiri mama yang ternyata mama sudah masuk rumah.
“ Itu siapa mah ? mama kenal ?” Tanya Shela.
“ Oh…itu, itu teman mama yang punya rumah depan, Tante Lulu sama Om Dony, emang kenapa ?”
“ng..nggak, aku piker siapa ?”
Shela mengintip dari pintu gerbang, melihat-lihat sekitar mobil yang sedang sibuk memindahkan barang-barang. Terlihat banyak sekali barang-barang. Tiba-tiba Shela melihat sesosok cowok keren, tinggi, putih keluar dari rumah itu. Shela terheran-heran melihat sesosok cowok tampan itu.

“ Mah ! sini ! sini ! itu..itu…yang namanya Om Dony ?”
“ Mana ? oh itu sih…”potong mama
“ Ciee..terpesona nih ye…! Itu keponakannya “sambung mama”
“ Siapa namanya ? ‘” Tanya Shela
“ Mama nggak tahu “
***
Malam harinya Shela sengaja membeli kue black forest ditoko dan langsung mendatangi rumah Om Dony dengan alasan ucapan selamat dating. Setelah membeli kue, Shela langsung meluncur kerumah Om Dony.
“ Permisi…” sahut Shela sambil membunyikan bel. Lalu Tante Lulu keluar membukakan pintu gerbang.
“ Iya ada apa ya ? “ Tanya Tante Lulu sambil tersenyum.
“ Halo Tante, aku Shela anaknya Mira Risma, apa kabar ? “ sapa Shela penuh semangat.
“ Baik. Oh anaknya Mba mIra, Shela ya namanya ? ada Shela, sini masuk ! “ jawab Tante dan meminta masuk.
“ Ini aku bawain kue buat Tante sekeluarga sebagai ucapan selamat datang “ kata Shela sambil tersenyum.
“ Ya ampun Shela makasih, repot-repot bawa kue segala, silakan duduk Shela kamu mau minum apa ? “ Tanya Tante.
“ Ga usah Tante, makasih, aku mau langsung pulang, mau...mengerjakan PR, maaf ya Tante “ paksa Shela.
“ Oh ya sudah ga apa-apa, makasih Shela, salam buat mama”sahut Tante.
“ Iya” kata Shela sambil keluar dari rumah Tante Lulu.
***


Hari berikutnya, setiap hari Shela pulang sekolah naik ojek. Tepat lewat depan rumah Tante Lulu, Shela melihat kearah rumah itu da tidak ada mobil dirumah itu dan kelihatan sepi dan kosong. Begitu juga hari berikutnya, hari berikutnya dan seterusnya selama satu minggu. Sangking penasarannya Shela memencet bel berulang-ulang kali dan sama sekali tidak ada jawabannya. Padahal Shela ingin sekali kenalan sama anaknya Tante Lulu dan Om Dony.
Dua harimkemudian setelah pulang sekolah, Shela diajak makan malam di pesta ulang tahun sepupunya yang bernama Dinda oleh orang tua Shela. Malam harinya sebelum berangkat Shela menengok rumah Tante Lulu untuk memastikan agar keluarga Tante lLulu pulang saat Shela pergi.
***
Dirumah Dinda, suasananya sudah ramai, hingga saat Shela bertemu Dinda.
“ Shela ! Hai apa kabar, makasih sudah mau datang”sapa Dinda
“ Baik Adinda, Happy Birthday ya ! semoga sehat selalu, banyak rezeki, dan cepat menikah hehehe…” gurau Shela sambil tersenyum.”
“ Iya, iya makasih doanya, mmm...ayo Shela, silakan dicicipi kuenya, aku mau kedepan dulu.” Saran Dinda
Shela duduk-duduk saja sambil mencicipi kue-kue kering yang terletak diatas meja, hingga acara dibuka. Dimulai dengan sambutan berdoa, tiup lilin, potong kue dan hal yang sama sekali tidak Shela duga, hal yang didambakan orang-orang sekitar Dinda, yaitu pengumuman pertunangan. Shela kaget sekali dan tentu saja dia sangat senang.
“ Dinda serius kamu mau tunangan ? kalo gitu dimana cowok yang beruntung dapatkan kamu ? “Tanya Shela.
“ Tuh dia baru datang” kata Dinda sambil menunjuk kearah luar.
“ Pokoknya harus kenalin ke aku duluan ya ! “ kata Shela.
“ Masa belum kenal, dia kan baru pindah dekat rumah kamu “ jelas Dinda.
“ Maksud kamu...? “Shela terdiam.

“ Ini loh Shela....Refli keponakan Tante Lulu dan Om Dony, masa belum kenal, kalau begitu kenalan sekarang deh ! “saran Dinda sambil mengenalkan Refli pada Shela. Shela bagai terbungkus semen, diluar dia kaku tapi hatinya bergejolak menahan semua perasaan yang campur aduk. Senang, gembira, kecewa. Wajahnya merah. Selama ini cowok yang dinanti-nanti adalah cowok milik sepupunya sendiri. Sangat ingin berkenalan tetapi terlanjur sakit hari, lalu inginnya tidak jadi kenalan, tetapi amabah dari sepupu yang sedang ulang tahun. Apa boleh buat, mau tidak mau Shela harus kenalan dengannya.
“ Shela Febriana sepupunya Dinda”
” Refli Aldrian tunangannya Dinda”
Mereka berdua berjabat tangan dan akhirnya Shela kenalan dengannya.

0 komentar:

Posting Komentar